
Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Yusdiana. *(adv/ist)
Sambaranews.com, BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan terus mendorong langkah-langkah konkret dalam menekan angka stunting yang saat ini mencapai 21 persen. Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Yusdiana, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus mengambil tindakan yang lebih serius dalam menangani persoalan ini agar tidak semakin meningkat.
“Kemarin kita sudah bertemu dan berbicara mengenai hal ini. Katanya ada kenaikan hingga 21 persen. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin agar angka ini tidak bertambah lagi,” ujar Yusdiana, Senin (10/2/2025).
Sebagai langkah pencegahan, DPRD mengusulkan pengaktifan kembali Posyandu di setiap RT agar pemantauan tumbuh kembang anak dapat dilakukan lebih optimal. Menurut Yusdiana, Posyandu memiliki peran krusial dalam memberikan layanan kesehatan bagi ibu hamil, bayi, dan balita.
“Ini sedang kita bicarakan. Salah satu tujuan utama saya adalah memastikan Posyandu di setiap RT bisa kembali aktif. Dengan begitu, kader-kader kesehatan di tingkat RT bisa berperan lebih maksimal,” tambahnya.
Selain itu, DPRD juga menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi gizi bagi orang tua agar mereka memahami pentingnya asupan nutrisi dalam mencegah stunting. Pemberian makanan tambahan bagi anak-anak yang berisiko stunting juga menjadi salah satu langkah yang akan terus digalakkan.
Dengan adanya upaya ini, DPRD berharap angka stunting di Balikpapan dapat ditekan secara signifikan sehingga generasi mendatang bisa tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki daya saing yang tinggi.
(Yud/ADV/DPRD Balikpapan)