
Hotman Paris bersama Sultan dan keluarga Keraton. *(ist)
Catatan Rizal Effendi
ADA penyanyi lejen tarik suara di Kaltim, Minggu (9/2) kemarin. Ermy Kullit menyanyi di acara Kaseh Selamat ke-74 Sultan Kutai Drs Adji Muhammad Arifin, M.Si di Tenggarong dan Titi Dj menyanyi di acara resepsi pernikahan Muhammad Rizki Syahputra, SH (Rizki) dengan Raisha Kamila Yasmin, SH (Yasmin) di Hotel Novotel Balikpapan.
Ermy penyanyi jazz asal Manado. Usianya sudah 69 tahun (13 Mei 1955). Berkarier sejak tahun 1973 dengan menelurkan tidak kurang 20 album. Salah satu lagunya yang sangat terkenal adalah “Kasih” ciptaan Richard Kyoto dan “Pasrah” ciptaan Ryan Kyoto.
Saya menyukai lagu Kasih. Sebagian saya masih hafal dengan liriknya. “Kasih, dengarlah hatiku berkata. Aku cinta kepada dirimu, sayang.” Ketika lagu itu dinyanyikan Ermy tahun 1986, saya baru berusia 28 tahun. Masih kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Teman seangkatan dengan Sultan Arifin.
Rupanya Sultan dan permaisuri Hj Sulastri AZ bergelar Adji Raden Puspa Kencana juga menyukai suara dan lagu-lagu Ermy. Kabarnya yang mengundang Ibu Yunita, Kopi Johny Balikpapan. Sudah tiga kali Ermy menyanyi di HUT Sultan. “Saya dengar Ermy memanggil Sultan dengan sebutan Ayah,” kata Bu Mei.
Selain Ermy, Bu Yunita juga mengawal kedatangan pengacara terkenal dan bergaya mewah, Hotman Paris Hutapea. Hotman baru saja gaduh dengan pengacara Razman Nasution di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara. Sampai ada pengacara yang naik ke atas meja sidang.
“Kita doakan Sultan sampai 100 tahun, tapi tetap semangat seperti umur 30 tahun,” kata Hotman memberikan ucapan selamat seraya bercanda. Lalu jari Sultan ikut bergoyang seperti diperagakan Hotman, yang memamerkan cincin berlian bernilai miliaran rupiah.
Sedang Titi Dj agak lebih muda dari Ermy. Dia penyanyi asal Jakarta berusia 58 tahun. Dikenal selain sebagai penyanyi, tetapi juga penulis lagu, produser rekaman dan model. Ia adalah salah satu diva pop dan tergabung dalam kelompok 3 diva yang beranggotakan Krisdayanti dan Ruth Sahanaya.
Titi cukup banyak menyanyi di depan pengantin dan undangan. Di antaranya “Bahasa Kalbu.” Ada juga “Ekspresi, Sang Dewi, Takkan Ada cinta yang Lain, Jangan Berhenti Mencintaiku, Can’t Take My Eyes dan Semua Jadi Satu.”
Saya tak sempat datang di acara Sultan. Tahun lalu saya hadir di sana. “Sultan dan Bu Mei tanya kita,” kata H Syahbudin Noor A, bubuhan Kutai yang menjadi staf perusahaan batu bara Gunung Bayan. Dia akrab dengan Sultan dan selalu datang di acara Kaseh Selamat Sultan atau HUT Sultan.
Bu Mei atau Dr Meiliana, mantan Pj Sekdaprov Kaltim memang hadir. “Aku agak terlambat datang, tapi sempat ikut bernyanyi bersama Sultan dan kerabat Kraton merayakan syukuran ulang tahun beliau,” katanya penuh ceria.
Sultan Arifin tidak dilahirkan di Tenggarong. Tapi di kota Wassenaar, Provinsi Zuid-Holanda, Belanda 9 Februari 1951 ketika orang tuanya Aji Muhammad Salehuddin dan Ratu Permaisuri Aji Ratu Aida tengah berada di Negeri Kincir Angin saat itu.
Sultan Adji Muhammad Arifin menjadi sultan ke-21 Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Dia dinobatkan pada 15 Desember 2018 menyusul mangkatnya sang ayah, Adji Muhammad Salehuddin II.
UNDANGAN RT DAN DOKTER
Ada empat acara yang saya hadiri di Balikpapan, kemarin. Mulai undangan pengajian di rumah Bu Sri Asril di Balikpapan Baru (BB), undangan Milad Bu Hidayat di Km 3,5, undangan resepsi perkawinan anak Ketua RT 34 Batu Ampar Mat Wito sampai resepsi pernikahan Rizki, putra pertama Ir Dudi Mahmud-dr Hj Andi Hasnawati Sp.OG, M.Kes dengan Yasin, putri pertama Lestianto Teguh Basuki dan Dian Indriyani, SE di Novotel.
Saat menghadiri acara resepsi di Batu Ampar, hujan lebat. Saya sempat berbasah ria bersama Pak Zen yang mendampingi saya. Sang mempelai senang sekali. “Terima kasih Bapak berkenan hadir,” kata kedua mempelai, Aditya Kurniawan dan Cahaya Maudy Purnama Santy.
Dari sana saya ke Novotel. Wah suasananya sangat warna-warni dan meriah. Kebanyakan para wanitanya menggunakan baju bodo. Maklum keluarga mempelai pria, Rizki berdarah Sulawesi Selatan. Sebagian juga kalangan kesehatan. Karena ada Bu Andi Hasnawati, dokter spesialis kandungan di RSUD Beriman.
Saya sempat disambut dr Dio (dr Andi Sri Juliarty R, M.Kes) , mantan kepala DKK yang sekarang jadi Asisten 3 di Pemkot Balikpapan. Dia bersama Dra Alwiati, Apt, kepala dinas sekarang dan sekretaris Dra Hasnah Haerani, M.Kes. Mereka tampak cantik mengenakan baju bodo berwarna kuning. Kebetulan juga ada Rektor Uniba Dr Isradi Zainal bersama istrinya Dr Andi Surayya Mappangile. Tadinya saya mau barengan dengan Ketua KKSS Balikpapan Ir Adam Sinte.
Saya sempat duduk satu meja dengan para dokter dan tim manajemen RS Siloam Balikpapan. Ada direkturnya masih muda, dr Kevin Chrisanta Budiyatno, MARS. Saya baru mengenalnya. Soalnya bukan wali kota lagi. Malah saya didaulat ikut berfoto bersama pengantin. “Bilang aja Pak Rizal dari keluarga Siloam,” kata mereka tertawa.
Ketika Titi Dj menyanyi saya belum datang. Banyak undangan yang senang dia bisa ikut menghibur acara perkawinan Rizki dan Yasin. “Dia tetap cantik dan suaranya bagus,” kata seorang undangan. Titi juga mengenakan baju bodo berwarna hijau emerald.
Saya didaulat MC lejen Mas Danie Hasan memberikan ucapan selamat. Saya bilang karena kedua mempelai memiliki gelar sarjana hukum (SH), jadi saya kutip komentar seorang ahli hukum tentang pernikahan. “Pernikahan yang sejati itu ibarat vonis hakim yang sudah inkrah. Tidak ada kasasi dan peninjauan kembali (PK). Karena sesungguhnya pernikahan itu mulia, hanya bisa terpisahkan lewat maut saja,” begitu katanya. Aamiin.(*)