
Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gasali. *(adv/ist)
Sambaranews.com, BALIKPAPAN – Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gasali, menyoroti minimnya jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Balikpapan Timur. Ia menilai kondisi ini menyulitkan para lulusan Sekolah Dasar (SD) untuk mendapatkan sekolah lanjutan yang sesuai dengan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Menurut Gasali, Kelurahan Manggar, yang memiliki lebih dari 40 ribu jiwa dan sekitar 100 rukun tetangga (RT), hanya memiliki tiga SMP, yaitu SMP 8, SMP 23, dan SMP 28. Akibatnya, banyak lulusan SD yang kesulitan mendapatkan tempat di sekolah dalam zona mereka.
“Setiap tahun, ada sekitar 400 lulusan SD di Manggar yang harus melanjutkan ke SMP. Sayangnya, kapasitas sekolah yang tersedia masih sangat terbatas. Hal ini memaksa banyak siswa untuk mencari sekolah di luar zona mereka,” ujar Gasali, Kamis (6/2/2025).
Tidak hanya di jenjang SMP, masalah ini juga terjadi pada tingkat SMA. Saat ini, di Balikpapan Timur hanya terdapat dua sekolah lanjutan atas, yakni SMA 7 dan SMK 5 di Lamaru. Dengan jumlah siswa yang terus meningkat, keterbatasan ini menjadi kendala bagi lulusan SMP yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi tanpa harus bersekolah jauh dari rumah.
Gasali mengakui bahwa SMP 28 akan segera dibuka di Manggar Baru, namun ia menegaskan bahwa satu tambahan sekolah saja belum cukup untuk mengatasi defisit fasilitas pendidikan di wilayah ini.
“SMP 28 memang bisa membantu, tapi jumlahnya masih belum cukup. Kami ingin ada pembangunan SMP baru di daerah ini, sehingga siswa memiliki lebih banyak pilihan sekolah dalam zonasi mereka,” tegasnya.
Ia juga menyoroti ketimpangan pembangunan sekolah di berbagai wilayah Balikpapan. Beberapa daerah memiliki dua SMP yang berdekatan, sementara di wilayah lain yang lebih padat penduduknya hanya terdapat satu SMP. Hal ini membuat sistem zonasi PPDB menjadi tidak efektif karena banyak siswa terpaksa mencari sekolah di luar wilayah tempat tinggalnya.
DPRD Kota Balikpapan berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan sekolah baru, terutama di daerah yang mengalami defisit sekolah. Gasali menyatakan bahwa pihaknya akan mengupayakan agar penambahan SMP di Balikpapan Timur masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Kami akan terus memperjuangkan pembangunan SMP baru agar distribusi sekolah lebih merata. Dengan begitu, sistem PPDB dapat berjalan lebih baik dan tidak menyulitkan para siswa serta orang tua,” pungkasnya.
(Yud/ADV/DPRD Balikpapan)