
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah. *(Adv/ist)
Sambaranews.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersama DPRD Balikpapan tengah berupaya mengatasi krisis air baku dengan mengoptimalkan proyek Embung Aji Raden yang terletak di Balikpapan Timur. Embung ini diyakini memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan air baku bagi warga kota. Namun, hingga saat ini proyek ini masih terhambat oleh pembebasan lahan.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menegaskan bahwa salah satu prioritas utama adalah menyelesaikan kendala pembebasan lahan yang hingga kini belum tuntas. Ia menjelaskan bahwa 75 hektare lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan embung masih belum seluruhnya bebas.
“Kami fokus menyelesaikan pembebasan lahan dengan cara persuasif agar Embung Aji Raden bisa segera beroperasi,” kata Fauzi pada Kamis (30/1/2025).
Fauzi menyatakan bahwa proses pembebasan lahan harus dilakukan dengan pendekatan yang baik kepada para pemilik lahan agar bisa tercapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Ia menargetkan bahwa proses pembebasan lahan akan selesai pada tahun 2025, dengan harapan embung bisa beroperasi optimal pada tahun 2026.
“Pendekatan yang baik kepada pemilik lahan sangat penting untuk mempercepat penyelesaian,” jelas Fauzi.
DPRD Balikpapan berencana menggelar rapat dengan dinas terkait dan pemilik lahan untuk mencapai kesepakatan harga yang adil dan realistis. Fauzi mengingatkan pentingnya untuk mempertimbangkan kepentingan publik dalam proses ini.
“Kami berharap pemilik lahan mempertimbangkan kepentingan publik, bukan hanya keuntungan pribadi,” tambahnya.
Embung Aji Raden diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi krisis air baku di Balikpapan. Dengan keberhasilan pembebasan lahan, proyek ini akan menyediakan pasokan air bersih yang stabil dan berkelanjutan bagi warga Balikpapan.
“Proyek ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat Balikpapan, terutama dalam penyediaan air bersih yang sangat dibutuhkan warga,” kata Fauzi mengakhiri pembicaraan. (Yud/ADV/DPRD Balikpapan)