
Pempek Ma'Cik. *(adv)
Sambaranews.com, Tenggarong, Kutai Kartanegara – Sejak berdiri pada tahun 2000, Pempek Ma’Cik yang didirikan oleh Rita Sri telah menjelma menjadi salah satu usaha kuliner yang tidak hanya dikenal di Tenggarong, tetapi juga menjangkau kota-kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan. Dengan menawarkan rasa pempek yang autentik, Pempek Ma’Cik terus berkembang berkat keunggulan bahan dan kualitas rasa yang tak tertandingi. Usaha yang berawal dari penjualan di depan rumah kini telah menjadi pilihan utama bagi para pecinta kuliner.
Pempek Ma’Cik menawarkan pempek yang berbeda dari pempek lainnya. Salah satu bahan utama yang digunakan adalah ikan belida, yang memberikan cita rasa khas dan tekstur yang lembut pada pempek. Ikan belida dikenal memiliki daging yang kenyal dan lembut, menjadikannya bahan yang sangat cocok untuk membuat pempek yang otentik. Cuko yang digunakan juga dibuat secara tradisional, memberikan rasa asam manis yang pas dan khas.
“Pempek yang saya buat ini menggunakan ikan belida yang segar. Cuko yang saya buat juga berbeda, dan itu yang membuat pelanggan ketagihan,” kata Rita dengan antusias. “Kami ingin pempek yang kami buat tetap terasa seperti pempek asli Palembang, dengan bahan yang berkualitas.”
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan tren media sosial, Pempek Ma’Cik pun memanfaatkan platform-platform ini untuk memasarkan produknya. Dari yang awalnya hanya mengandalkan penjualan langsung di depan rumah, kini Pempek Ma’Cik mengandalkan sistem pre-order (PO) melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook. Sistem PO ini tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pelanggan, tetapi juga mempermudah Rita dalam mengatur stok dan permintaan.
“Dulu saya mulai di depan rumah, kemudian pindah ke Jalan Pesut. Sekarang saya jualan lewat media sosial dengan sistem PO. Alhamdulillah, pempek Ma’Cik sudah banyak dikenal di Samarinda dan Balikpapan,” ujar Rita. Ia bersyukur karena dengan sistem ini, Pempek Ma’Cik bisa menjangkau pelanggan yang lebih luas, meskipun mereka tidak tinggal di Tenggarong.
Namun, meskipun usaha ini sudah dikenal luas, Rita tidak ingin berhenti di situ saja. Ia masih memiliki banyak harapan untuk pengembangan Pempek Ma’Cik ke depannya. “Harapan saya, Pempek Ma’Cik bisa semakin dikenal di Tenggarong dan luar Tenggarong. Saya juga berharap suatu saat bisa memiliki warung atau outlet sendiri, sehingga lebih mudah diakses oleh pelanggan,” kata Rita.
Rita juga berharap bahwa Pempek Ma’Cik dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Melalui usaha ini, ia tidak hanya ingin mencapai kesuksesan pribadi, tetapi juga memberi manfaat bagi lingkungan sekitar. Oleh karena itu, Rita sangat mengutamakan kualitas produk yang ia jual dan berusaha agar Pempek Ma’Cik tetap menjadi pilihan utama bagi para pecinta kuliner di Kalimantan Timur.
Pempek Ma’Cik telah menunjukkan bahwa dengan tekad yang kuat dan inovasi yang berkelanjutan, usaha kuliner bisa berkembang pesat dan dikenal luas. Rasa yang otentik, bahan yang berkualitas, serta strategi pemasaran yang tepat telah membawa Pempek Ma’Cik menjadi pilihan kuliner favorit banyak orang di Kalimantan Timur. Kini, Rita berharap usaha ini dapat terus berkembang dan memperkenalkan rasa Palembang ke lebih banyak daerah.
(adv)