
Plt Kepala Dinas. *(adv)
Sambaranews.com, Tenggarong – Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Kartanegara memperkuat pengawasan terhadap koperasi di daerahnya untuk memastikan bahwa koperasi dapat berjalan dengan prinsip transparansi dan tata kelola yang sehat. Langkah ini bertujuan untuk mendorong perkembangan koperasi yang lebih profesional dan akuntabel.
Plt Kepala Diskop UKM Kukar, Thaufiq Zulfian Noor, mengungkapkan bahwa pengawasan yang ketat melibatkan verifikasi dokumen dan penilaian langsung terhadap kinerja koperasi.
“Kami memastikan setiap koperasi di Kukar menjalankan operasional sesuai prinsip sehat dan transparan,” ujarnya.
Pihak Diskop UKM akan lebih fokus pada koperasi yang tidak menjalankan kewajiban administratif dengan baik. Terutama dalam hal pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT), yang menjadi salah satu indikator penting kesehatan koperasi.
RAT sebagai Tolak Ukur Kinerja Koperasi Kukar
Thaufiq menekankan bahwa RAT adalah tolok ukur penting dalam menilai akuntabilitas koperasi kepada anggotanya. Tanpa pelaksanaan RAT yang teratur, koperasi dianggap tidak memenuhi standar transparansi yang ditetapkan.
“Kenaikan aset atau omzet tidak cukup jika koperasi tidak melaksanakan RAT secara rutin,” jelas Thaufiq.
Sebagai bagian dari upaya pengawasan, Diskop UKM Kukar akan memberikan pembinaan kepada koperasi yang tidak mengadakan RAT sesuai ketentuan.
Koperasi yang sering melanggar ketentuan ini bisa dikenakan sanksi tegas, bahkan usulan pembubaran jika kelalaian tersebut terus berulang.
Koperasi yang Tidak Patuh Bisa Dibubarkan untuk Jaga Kepercayaan
Thaufiq Zulfian Noor juga menegaskan bahwa koperasi yang tidak melaksanakan RAT selama dua tahun berturut-turut akan diusulkan untuk dibubarkan. Langkah ini diambil untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap koperasi yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Jika arahan kami tidak diindahkan, kami tidak segan mengusulkan pembubaran koperasi tersebut,” ujar Thaufiq.
Tindakan ini dilakukan demi memastikan hanya koperasi yang sehat dan berkomitmen pada transparansi yang tetap beroperasi.
Koperasi Sehat Harus Berikan Manfaat Sosial bagi Anggota
Menurut Thaufiq, koperasi yang sehat tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga harus memberikan dampak positif dalam pemberdayaan anggotanya. Diskop UKM Kukar berharap pengawasan ini dapat menghasilkan koperasi yang tidak hanya unggul dalam sisi ekonomi, tetapi juga dalam kontribusinya terhadap masyarakat.
“Koperasi yang sehat harus berkomitmen pada pemberdayaan anggotanya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tutupnya.
Pengawasan ketat ini diharapkan akan menciptakan koperasi yang berkualitas dan dapat memperkuat perekonomian lokal.
(adv)