
Ilustrasi Amplang. *(adv)
Sambaranews.com, Kukar – Produk amplang asal Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini berhasil menembus pasar internasional, mengirimkan produk lokal ke Thailand dan Myanmar. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa produk-produk UMKM dari Kukar mampu bersaing di pasar global. Pelaku UMKM dari daerah Marang Kayu dan Muara Badak menjadi aktor utama dalam ekspor amplang tersebut, yang dilaksanakan berkat kerjasama antara Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kukar, Kementerian Koperasi UKM, dan pemerintah provinsi.
Langkah ini dimulai dengan program bisnis matching, yang bertujuan mempertemukan pelaku UMKM dengan eksportir yang siap memperkenalkan produk lokal ke pasar luar negeri. Program ini merupakan bagian dari upaya Diskop UKM Kukar untuk membuka peluang ekspor bagi produk lokal, seperti amplang yang kini telah merambah pasar Thailand dan Myanmar.
Fathul Alamin, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Diskop UKM Kukar, menjelaskan bahwa program bisnis matching merupakan kunci dalam menghubungkan UMKM dengan pasar internasional.
“Kami menyeleksi pelaku UMKM untuk mengikuti program dari Kementerian dan pemerintah provinsi, sehingga mereka dapat bertemu langsung dengan eksportir dan mengenal cara-cara pemasaran produk di luar negeri,” ungkapnya.
Fathul menambahkan bahwa bisnis matching juga membuka peluang pelaku UMKM untuk mendapatkan wawasan terkait dengan standar ekspor yang lebih tinggi.
Produk amplang dari Kukar memang menjadi salah satu contoh sukses dari program ini. Namun, sebelum sampai ke tangan konsumen internasional, amplang tersebut biasanya melalui proses repacking atau pengemasan ulang oleh eksportir di negara tujuan ekspor, seperti Thailand dan Myanmar.
“Amplang yang diekspor sering kali di-repack oleh eksportir, karena mereka menyesuaikan dengan preferensi kemasan yang lebih sesuai dengan pasar di sana,” jelas Fathul.
Keberhasilan ini tidak lepas dari adanya kolaborasi antara beberapa pelaku UMKM di Marang Kayu dan Muara Badak yang digabungkan dalam satu kelompok untuk memenuhi permintaan ekspor dalam jumlah besar. Kolaborasi ini memungkinkan mereka untuk mencapai skala produksi yang lebih besar dan memenuhi kebutuhan pasar luar negeri.
“Dengan menggabungkan beberapa pelaku UMKM, kami bisa memenuhi permintaan ekspor yang cukup besar dan memastikan kualitas produk tetap terjaga,” tambah Fathul.
Program ekspor ini juga memberikan pelajaran berharga bagi para pelaku UMKM, tidak hanya dalam meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas produk agar sesuai dengan standar internasional.
“Melalui ekspor, pelaku UMKM tidak hanya mendapatkan pasar baru, tetapi juga wawasan tentang kualitas dan pengemasan yang sesuai dengan permintaan global,” ujar Fathul.
Keberhasilan ekspor amplang ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya di Kukar. Diskop UKM Kukar berharap produk lokal lainnya bisa mengikuti jejak amplang dan menembus pasar internasional.
Dukungan yang diberikan melalui program pelatihan, fasilitasi sertifikasi, dan program bisnis matching menjadi langkah penting dalam mengembangkan pasar global bagi UMKM Kukar.
(adv)