
Fathul Alamin. *(adv)
Sambaranews.com, Kukar – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya dengan pendekatan berbasis potensi lokal. Melalui pelatihan yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah, Diskop UKM Kukar berhasil meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM. Pendekatan ini dianggap efektif untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal yang ada di setiap kecamatan di Kukar.
Menurut Fathul Alamin, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Diskop UKM Kukar, pelatihan yang dilakukan oleh pihaknya tidak hanya fokus pada keterampilan umum, tetapi juga pada kebutuhan spesifik yang sesuai dengan potensi daerah. Ini dilakukan untuk meningkatkan keberlanjutan usaha dan mendorong setiap peserta untuk menggali lebih dalam potensi yang ada di lingkungan mereka.
“Kami merancang pelatihan berdasarkan potensi lokal yang ada di setiap kecamatan. Dengan pendekatan ini, kami harap UMKM dapat lebih berkembang dan berdaya saing,” ungkap Fathul.
Misalnya, di kecamatan pesisir seperti Anggana dan Sangasanga, pelatihan lebih ditekankan pada pengolahan ikan yang menjadi komoditas utama di daerah tersebut. Para peserta yang sebagian besar adalah nelayan tangkap diajarkan cara mengolah ikan menjadi produk yang bernilai tambah, seperti kerupuk ikan, ikan asap, atau produk olahan lainnya yang memiliki potensi pasar yang lebih luas.
Fathul menambahkan bahwa pendekatan serupa juga diterapkan di kecamatan lain seperti Kembang Janggut dan Tabang, yang memiliki kekayaan alam berupa bahan baku untuk kerajinan anyaman. Di wilayah ini, pelatihan difokuskan pada pengembangan kerajinan berbasis bahan lokal yang mudah ditemukan, seperti rotan dan bambu. Peserta diberi keterampilan dalam mengolah bahan tersebut menjadi produk bernilai tinggi, seperti tas anyaman, perabot rumah tangga, dan aksesori.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya berfokus pada penjualan bahan mentah, tetapi juga memikirkan bagaimana produk mereka dapat memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dan lebih berdaya saing,” tambah Fathul.
Selain memberikan keterampilan teknis, program pelatihan ini juga mencakup pengembangan kapasitas usaha peserta agar lebih mandiri dan berkelanjutan. Diskop UKM Kukar berharap pelatihan ini bisa memberi manfaat jangka panjang bagi para peserta, sehingga UMKM mereka mampu bertahan dan berkembang dalam pasar yang semakin kompetitif.
“Kami memastikan bahwa peserta mendapatkan manfaat langsung dari pelatihan ini, baik dari segi keterampilan maupun kualitas produk mereka,” kata Fathul.
Diskop UKM Kukar juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap kebutuhan dan minat masing-masing peserta agar pelatihan dapat berjalan dengan efektif dan menghasilkan produk yang tepat sasaran.
Melalui program pelatihan berbasis potensi lokal ini, Diskop UKM Kukar berharap dapat menciptakan lebih banyak UMKM yang mandiri, inovatif, dan mampu bersaing tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di pasar nasional. Dengan memanfaatkan potensi yang ada di setiap wilayah, diharapkan ekonomi Kukar bisa semakin tumbuh dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
(adv)