
Foma. *(adv)
Sambaranews.com, Kukar – Foma, sebuah brand aksesoris handmade yang didirikan oleh Marina Khopipah, telah berhasil menciptakan terobosan di dunia aksesoris di Tenggarong. Dengan desain-desain unik dan kualitas yang terjamin, Foma berhasil menarik perhatian banyak perempuan muda yang ingin tampil berbeda, tetapi tetap dengan sentuhan eksklusif. Produk-produk seperti scrunchie, headband, dan keychain yang dibuat dengan tangan ini menjadi bukti bahwa aksesoris handmade memiliki potensi besar untuk bersaing dengan produk massal.
Foma berdiri pada 2018, dengan fokus utama untuk menggabungkan seni dalam setiap aksesoris yang dihasilkan.
“Kami ingin memberikan aksesoris yang tidak hanya mengikuti tren semata, tetapi juga memiliki nilai seni yang bisa bertahan lama,” ungkap Marina Khopipah, pendiri Foma.
Hal ini membuat Foma berbeda dengan brand-brand besar lainnya yang mengandalkan produksi massal dan tren sesaat. Dengan berbagai desain eksklusif yang tak mudah ditemukan di pasaran, Foma menghadirkan aksesoris yang penuh karakter dan seni. Marina juga menekankan pentingnya kualitas dalam setiap produk yang dihasilkan.
Setiap produk Foma diproduksi dalam jumlah terbatas, sehingga memberi pengalaman eksklusif bagi konsumennya. Produk seperti scrunchie, headband, dan keychain yang dihasilkan, dibuat dengan bahan pilihan yang berkualitas tinggi dan dijual dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 25.000. Dengan kualitas tinggi dan harga yang bersahabat, Foma berhasil menarik perhatian banyak pelanggan tetap yang kembali lagi untuk membeli produk terbaru.
Pemasaran Media Sosial yang Kreatif dan Efektif
Sebagai brand yang dipelopori oleh semangat anak muda, Foma sangat mengandalkan media sosial sebagai sarana utama untuk memasarkan produk mereka. Platform seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp menjadi alat yang efektif untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan dan memperkenalkan produk-produk baru. Pemasaran visual yang menarik dan kreatif berhasil menarik perhatian audiens muda, terutama mereka yang ingin tampil stylish dan berbeda.
“Sosial media adalah cara yang sangat efektif untuk memperkenalkan brand kami ke lebih banyak orang. Kami memanfaatkan platform ini untuk menampilkan desain-desain eksklusif dan berkomunikasi langsung dengan pelanggan. Testimoni positif dari pelanggan juga sangat membantu dalam memperluas jangkauan pasar.” Jelas Marina.
Selain itu, Foma juga menjalin kerjasama dengan beberapa influencer lokal di Tenggarong untuk memperkenalkan produk mereka kepada audiens yang lebih luas. Kolaborasi dengan influencer ini terbukti sangat efektif dalam meningkatkan visibilitas brand dan memperluas pasar, terutama di kalangan konsumen muda yang aktif di media sosial.
Foma dan Peranannya dalam Ekonomi Kreatif
Marina berharap Foma dapat menjadi bagian dari pengembangan ekonomi kreatif di Tenggarong. Dengan mengutamakan kreativitas, Foma ingin memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan menginspirasi pelaku UMKM lainnya untuk berinovasi.
“Kami berharap Foma dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi usaha kreatif lainnya. Kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian lokal dan mendorong lebih banyak anak muda untuk terlibat dalam ekonomi kreatif,” ujar Marina dengan penuh optimisme.
Foma terus berkembang, tidak hanya dalam hal produk tetapi juga dalam aspek pemasaran dan strategi bisnis. Dengan semangat yang tinggi dan kreativitas tanpa batas, Foma siap menjadi brand aksesoris yang tidak hanya dikenang karena kualitas produknya, tetapi juga karena kontribusinya dalam dunia ekonomi kreatif.
(adv)