
Jajanan TGR. *(adv)
Sambaranews.com, Kukar – Jajanan TGR telah menjadi salah satu daya tarik kuliner baru di Tenggarong yang mengundang perhatian banyak warga. Dengan menyajikan jajanan jalanan yang sederhana namun penuh rasa, usaha kuliner ini berhasil mencuri hati pengunjung. Terletak di lokasi-lokasi strategis seperti Taman Titik Nol dan Simpang Odah Etam (SOE), Jajanan TGR tidak hanya menawarkan camilan lezat tetapi juga memperkenalkan konsep baru dalam berbisnis dengan pendekatan yang inovatif.
Dalam wawancara pada Rabu, 20 November 2024, Muhammad Aris Romadani, pemilik Jajanan TGR, menceritakan perjalanan usahanya yang dimulai dari sebuah inspirasi sederhana. Aris mengungkapkan bahwa ide untuk membuka usaha kuliner ini datang dari sebuah kesempatan yang muncul setelah melihat peluang berjualan di sekitar Museum Tenggarong.
“Awalnya saya hanya ingin mencoba menjual camilan yang disukai banyak orang. Melihat peluang berjualan di depan Museum Tenggarong, saya pun memberanikan diri untuk mencoba,” kata Aris dengan semangat.
Seiring berjalannya waktu, usaha Aris berkembang pesat, terutama karena adanya minat besar terhadap jajanan kekinian seperti risol mayo dan telur gulung. Produk-produk yang ditawarkan tidak hanya mengutamakan cita rasa yang lezat, tetapi juga harga yang terjangkau.
“Kami berfokus pada produk yang bisa dinikmati banyak orang dengan harga yang ramah di kantong. Misalnya, risol mayo isi ayam kami jual dengan harga Rp 15.000 per porsi, sementara telur gulung dimulai dari Rp 2.000 per tusuk,” jelas Aris.
Selain kualitas rasa, faktor lokasi yang strategis juga menjadi kunci kesuksesan Jajanan TGR. Berjualan di tempat-tempat ramai seperti Taman Titik Nol dan SOE memungkinkan Aris menjangkau banyak pelanggan yang sedang berkunjung ke area tersebut.
“Dengan lokasi yang ramai, kami bisa langsung menyapa para pengunjung dan menawarkan jajanan kami yang langsung bisa mereka nikmati,” tambah Aris.
Namun, tidak hanya lokasi fisik yang berperan penting. Aris juga memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram, sebagai salah satu strategi pemasaran yang efektif.
“Kami memanfaatkan Instagram @jajanantgr_ untuk memperkenalkan produk kami lebih luas dan menjangkau audiens yang lebih besar. Media sosial sangat membantu kami untuk tetap terhubung dengan pelanggan dan memberikan informasi tentang menu baru atau promosi menarik,” kata Aris.
Ke depannya, Aris berencana untuk terus mengembangkan Jajanan TGR dengan menambah variasi menu untuk menarik minat pelanggan yang ingin mencoba rasa baru.
“Kami berencana menambah variasi menu, baik dari segi rasa maupun bahan. Kami ingin memberikan kejutan bagi pelanggan yang sudah setia menikmati jajanan kami,” ujarnya penuh harap.
Sebagai pelaku UMKM, Aris juga berharap ada dukungan lebih dari pemerintah Kutai Kartanegara untuk meningkatkan peluang usaha kecil dan menengah di bidang kuliner.
“Kami berharap pemerintah bisa terus mendukung UMKM di Tenggarong, terutama dalam hal pemberian izin, akses ke pasar, dan penyelenggaraan event yang bisa memperkenalkan produk lokal,” ungkap Aris.
Melalui usaha ini, Aris berharap bisa turut berkontribusi dalam membangun ekosistem kuliner lokal dan memajukan sektor UMKM di Tenggarong.
(adv)