
Diskop Ukm Kukar. *(adv)
Sambaranews.com, TENGGARONG – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menegaskan pentingnya peran UMKM dalam mendukung pengentasan stunting di daerah tersebut. Salah satu fokus utama adalah mendorong pelaku usaha untuk menghasilkan produk kuliner yang bergizi tinggi, aman, dan higienis.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memastikan kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi, terutama bagi anak-anak. Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Diskop-UKM Kukar, Fathul Amin, mengatakan bahwa pemberdayaan UMKM tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan tetapi juga untuk menciptakan produk yang memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
“Segala produk UMKM harus sudah teruji sehingga layak pangan dan pemenuhan gizi terpenuhi,” ucap Fathul pada Sabtu (23/11/2024) di sela-sela acara pelatihan UMKM di Tenggarong.
Mendorong Kelayakan Produk Kuliner
Diskop-UKM Kukar telah menetapkan standar tertentu bagi pelaku UMKM, terutama di sektor kuliner, agar produk mereka dapat berkontribusi dalam penanganan stunting. Sertifikat halal dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) menjadi syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap pelaku usaha.
Menurut Fathul, langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dijual aman dikonsumsi, memiliki nilai gizi tinggi, dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, produk-produk yang rendah kalori namun kaya nutrisi juga menjadi fokus utama dalam pembinaan pelaku usaha.
“Produk-produk ini tidak hanya untuk mendukung ekonomi masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa makanan bergizi dan higienis sangat penting dalam program pengentasan stunting, mengingat stunting adalah salah satu masalah kesehatan utama yang masih dihadapi di beberapa wilayah Kukar.
Inovasi sebagai Kunci Kesuksesan
Tidak hanya berhenti pada aspek kualitas dan kelayakan, Diskop-UKM Kukar juga mendorong pelaku UMKM untuk terus berinovasi. Menurut Fathul, inovasi dalam menciptakan produk baru yang bergizi tinggi akan membantu UMKM untuk naik kelas sekaligus memperluas pasar mereka.
“Definisi UMKM naik kelas itu tidak hanya meningkatkan penghasilannya, tapi bagaimana dia menumbuhkan kreativitas dari produknya,” tegasnya.
Ia berharap, dengan adanya inovasi, produk UMKM di Kukar dapat semakin diminati oleh masyarakat luas dan memberikan dampak positif pada penanganan stunting. Inovasi ini dapat berupa pengembangan resep, pengemasan yang menarik, hingga strategi pemasaran yang lebih efektif.
Selain itu, pemerintah juga akan terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM agar mereka mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen usaha hingga cara menciptakan produk yang memenuhi standar kesehatan.
(adv)